KAU DAN DIARYKU
Cindi Prastika Dewi Agustina
Cerita ini aku buat sesuai keadaan cerita yang pernah berjalan dan masih berjalan sampai saat ini. Sebuah cerita non fiksi yang berkisah tentang seorang perempuan yang tetap mencintai satu nama dan dia sudah berusaha untuk mengabaikan nama itu dengan mengukir nama lain dihidupnya. Teruntuk dia sulit rasanya mengikhlaskannya yang sangat berarti di dalam hidupnya.
Dear diary,
Lamongan, 22 Oktober 2019
***
Suatu saat kamu akan tahu bagaimana rasanya menjadi aku, yang berusaha untuk tetap tersenyum saat hati ini sakit. Seandainya bisa aku ingin membencimu, akan aku lakukan itu. Tapi aku tidak bisa melakukannya dan aku sangat benci ini aku benci semua ini benci aku benci pada diriku sendiri aku benci mengapa rasa sayangku masih tetap bertahan dan begitu tulus untukmu. Ingin rasanya aku menjerit sekencang-kencangnya dan berharap semua ini hanyalah mimpi.
Aku berusaha melupakan rasa yang dulu pernah ada, mencoba segala hal agar dapat melupakanmu, Tetapi semua sia-sia memory tentang dirimu terlampau banyak sampai susah untuk dilupakan mungkin sekitar 128 GB. Aku selalu berbicara dengan diriku sendiri bahwa aku akan melupakanmu, menghapus kenangan kita, tidak mengingat kejadian yang telah berlalu, nyatanya TIDAK… nyatanya NO… aku I can not…
Seperti sekarang ini aku hanya bisa memandang fotomu maksutnya foto kita. Aku memang sangat stupid, sudah tahu kamu disana sudah melupakanku justru aku disini malah masih merindukanmu, bahkan aku masih memuji tentang pengorbanan dan perjuanganmu, Ingin sekali aku beranjak pergi, tapi setelah aku beranjak pergi hatiku masih tetap tinggal, hmm…
“Ly,” Panggilan tersebut membuatku kaget dan sadar atas kedatangan temanku didalam kantin. Aku langsung menyimpan ponsel yang tadi aku pandangi lalu mengangkat kepala dan langsung menatap temanku, Yuni.
Aku tersenyum, begitu caraku menyimpan kesedihan, memalsukan kesedihan dengan sebuah senyuman, “Kamu udah pesen makan?”
“Udah lah aku tinggal kesini abisnya antri sih, aku ngga suka nunggu kali ly males banget nunggu yang ngga pasti”
“Anjir curhat”…
“Yun, kamu tadi udah mesenin aku makan belum?”
“Udah udah ly, nasi ayam sayur sop sama the anget kan”…
“Wkwkk ya ya ya sampai hafal kamu dengan menu makanku, Thx yun, Oh ya nanti bayarnya pakai uangku dulu aja, besok pakai uang kamu gentian”
“Kirain diteraktir, ternyata ngutang haha”
“Lagi krisis gays”
“Krisis terus, kapan ngga krisinya?tanggal muda krisis tanggal tua krisis, dasar anak kos”
“Nah itu tahu haha”
“Ibuk kantinya lama banget Ya Allah aku udah kelaperan tingkat mercon ini”
“Sabar yun sabar, eh itu ibunya udah otewe kesini tuh buat nganter minumnya”
(Ibuk kantin berjalan membawa es teh dan teh anget menuju Lily dan Yuni)
Lily dan Yuni : “Makasih buk”
Aku duduk di meja kantin, tapi saat tubuhku berbalik arah ke belakang aku melihat ada motor lewat aku kira itu kamu tapi tidak hm, dan itu motor orang lain yang mirip seperti motor kamu, lima detik aku menatap motor tadi yang aku kira kamu.
Aku lupa bahwa hal manis terkadang berubah menjadi pahit.
Kenapa harus diriku yang mengalami ini?Aku tidak mudah membuka hati, jika satu orang berarti kenapa harus terganti. Kenapa bukan orang lain yang bisa dengan mudahnya melupakanmu?Kenapa harus aku yang mencintai sendirian sekarang ini?Tidakkah kau tahu bahwa ini sakit dan sangat menyakitkan.
Mungkin aku harus melupakanmu, mencoba lagi walaupun hasilnya gagal, aku tahu tidak akan kegagalan ini menghampiri lagi setelah ku yakinkan lagi hatiku, menghapus bayangmu, menghapus tentang kenangan kita selama ini.
I will be fine, akan aku obati sendiri perihku ini, beri aku waktu untuk terbiasa tanpamu…
Dan satu pintaku, jangan kembali padaku jika kau tidak ingin bersamaku, jangan kembali padaku jika hanya akan ada lubang yang kau tinggalkan dihatiku. Dan jika suatu saat kau sungguh ingin kembali, aku takut mungkin saat itu aku sudah mati rasa padamu.
____________________________
Penulis
Cindi Prastika Dewi Agustina
Cerita ini aku buat sesuai keadaan cerita yang pernah berjalan dan masih berjalan sampai saat ini. Sebuah cerita non fiksi yang berkisah tentang seorang perempuan yang tetap mencintai satu nama dan dia sudah berusaha untuk mengabaikan nama itu dengan mengukir nama lain dihidupnya. Teruntuk dia sulit rasanya mengikhlaskannya yang sangat berarti di dalam hidupnya.
Dear diary,
Lamongan, 22 Oktober 2019
***
Suatu saat kamu akan tahu bagaimana rasanya menjadi aku, yang berusaha untuk tetap tersenyum saat hati ini sakit. Seandainya bisa aku ingin membencimu, akan aku lakukan itu. Tapi aku tidak bisa melakukannya dan aku sangat benci ini aku benci semua ini benci aku benci pada diriku sendiri aku benci mengapa rasa sayangku masih tetap bertahan dan begitu tulus untukmu. Ingin rasanya aku menjerit sekencang-kencangnya dan berharap semua ini hanyalah mimpi.
Aku berusaha melupakan rasa yang dulu pernah ada, mencoba segala hal agar dapat melupakanmu, Tetapi semua sia-sia memory tentang dirimu terlampau banyak sampai susah untuk dilupakan mungkin sekitar 128 GB. Aku selalu berbicara dengan diriku sendiri bahwa aku akan melupakanmu, menghapus kenangan kita, tidak mengingat kejadian yang telah berlalu, nyatanya TIDAK… nyatanya NO… aku I can not…
Seperti sekarang ini aku hanya bisa memandang fotomu maksutnya foto kita. Aku memang sangat stupid, sudah tahu kamu disana sudah melupakanku justru aku disini malah masih merindukanmu, bahkan aku masih memuji tentang pengorbanan dan perjuanganmu, Ingin sekali aku beranjak pergi, tapi setelah aku beranjak pergi hatiku masih tetap tinggal, hmm…
“Ly,” Panggilan tersebut membuatku kaget dan sadar atas kedatangan temanku didalam kantin. Aku langsung menyimpan ponsel yang tadi aku pandangi lalu mengangkat kepala dan langsung menatap temanku, Yuni.
Aku tersenyum, begitu caraku menyimpan kesedihan, memalsukan kesedihan dengan sebuah senyuman, “Kamu udah pesen makan?”
“Udah lah aku tinggal kesini abisnya antri sih, aku ngga suka nunggu kali ly males banget nunggu yang ngga pasti”
“Anjir curhat”…
“Yun, kamu tadi udah mesenin aku makan belum?”
“Udah udah ly, nasi ayam sayur sop sama the anget kan”…
“Wkwkk ya ya ya sampai hafal kamu dengan menu makanku, Thx yun, Oh ya nanti bayarnya pakai uangku dulu aja, besok pakai uang kamu gentian”
“Kirain diteraktir, ternyata ngutang haha”
“Lagi krisis gays”
“Krisis terus, kapan ngga krisinya?tanggal muda krisis tanggal tua krisis, dasar anak kos”
“Nah itu tahu haha”
“Ibuk kantinya lama banget Ya Allah aku udah kelaperan tingkat mercon ini”
“Sabar yun sabar, eh itu ibunya udah otewe kesini tuh buat nganter minumnya”
(Ibuk kantin berjalan membawa es teh dan teh anget menuju Lily dan Yuni)
Lily dan Yuni : “Makasih buk”
Aku duduk di meja kantin, tapi saat tubuhku berbalik arah ke belakang aku melihat ada motor lewat aku kira itu kamu tapi tidak hm, dan itu motor orang lain yang mirip seperti motor kamu, lima detik aku menatap motor tadi yang aku kira kamu.
Aku lupa bahwa hal manis terkadang berubah menjadi pahit.
Kenapa harus diriku yang mengalami ini?Aku tidak mudah membuka hati, jika satu orang berarti kenapa harus terganti. Kenapa bukan orang lain yang bisa dengan mudahnya melupakanmu?Kenapa harus aku yang mencintai sendirian sekarang ini?Tidakkah kau tahu bahwa ini sakit dan sangat menyakitkan.
Mungkin aku harus melupakanmu, mencoba lagi walaupun hasilnya gagal, aku tahu tidak akan kegagalan ini menghampiri lagi setelah ku yakinkan lagi hatiku, menghapus bayangmu, menghapus tentang kenangan kita selama ini.
I will be fine, akan aku obati sendiri perihku ini, beri aku waktu untuk terbiasa tanpamu…
Dan satu pintaku, jangan kembali padaku jika kau tidak ingin bersamaku, jangan kembali padaku jika hanya akan ada lubang yang kau tinggalkan dihatiku. Dan jika suatu saat kau sungguh ingin kembali, aku takut mungkin saat itu aku sudah mati rasa padamu.
____________________________
Penulis
Nama lengkap: Cindi Prastika Dewi Agustina
Tempat, tanggal lahir: Lamongan, 26 agustus 2000
Kewarganegaraan: Indonesia
Agama: Islam
Wattpad: @CindyPrastika26
Instagram: @cinpr_
Tempat, tanggal lahir: Lamongan, 26 agustus 2000
Kewarganegaraan: Indonesia
Agama: Islam
Wattpad: @CindyPrastika26
Instagram: @cinpr_
0 Comments for "KAU DAN DIARYKU "
Silakan tulis komentar anda!