MENEPI DARI ANGIN
Karya :Andi Hidayat
Ku sangka sangka aku ini api biru
Menyala di setiap pagi mengubur hasyrat ambisi manusia
Berkobar buas menerkam ketimpangan
Api biru itu berasal dari gas spesial
Oleh katanya katanya
Aku tidaklah etis dan tidak pula berguna
Ku terpa- terpa aku ini air mengalir
Hubungan kausal yang menciptakan gesekan
Aku menyangka keindahan
Sampai ku kejar ujung aliran waktu
Ku habiskan hari-hari menjawab aku sendiri
Masih adakah kuntum bunga di hatimu?
Aku ingin menyiramnya sekarang yaa sekarang juga
Jiwa ku telah mati layu
Jawaban untuk pikiranku sudah kosong
Tidak begitu hampa akan tetapi suwong
Kapitayan dalam hening
Aku sekali lagi mengatakan, aku ingin menyiram kuntum bunga di hatimu
Harapku perubahan peradaban dapat kau tunai
Bersemayamlah mulai sekarang
Menyelam dalam ke dalam sekali pada dirimu
Untuk menemui keikhlasan hidup
Aku lama-lama sadar
Selama ini aku baru tersadarkan
Semai bakti ada dalam inti hatiku sendiri
Kejernihan pikiranku mulai di pukul keadaan
Pukul pikul tertimpal tumpul
Masyaaa Alloooh
Ternyata hidup penuh dengan misteri
Dan ternyata lagi penderitaan tidak perlu di takuti
Masyaaaa Alloooh masyaa Allooh
Ku kira hidup itu berjuang dari kesusahan
Ealaah dalaah hidup juga berawal dari kebingungan buntuh - ntuh
Tanpa solusi tanpa teman tanpa dukungan
Yang ada di hina di caci semua kenyataan akan tertawa terbahak
Melihat kesusahanku sendiri
Suatu saat manusia pasti keluar
Suatu hari manusia lemah itu tidak akan seperti ini
Haaaaaaeeeeeiii semua telinga di seluruh negeri ini
Kini aku mengumumkan gelora
Manusia sejati tidak akan takut pada penderitaan
Bertebaran kelopak doa seantero
Hambur berhamburan spirit militansi satria
Penderitaan itu seakan angin badai
Menepilah untuk melewatinya
Jangan pernah berhenti berjalan hanya karena tertiup angin.
0 Comments for "Menepi Dari Angin - Andi Hidayat"
Silakan tulis komentar anda!